Dalam postingan sebelumnya sudah dibahas sebagian jenis-jenis plafon yang biasa digunakan untuk rumah hunian dengan menampilkan beberapa contoh gambarnya. Namun dari berbagai jenis plafon itu masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya, yang bisa dijadikan pertimbangan dalam menentukan pilihan plafon jenis apa yang akan di rumah anda.
1. Plafon Triplek
Plafon jenis ini merupakan pilihan plafon yang terfavorit digunakan sebelum orang mengenal gypsum. Bahan utama untuk membuat plafon ini adalah kayu digunakan sebagai rangka dan triplek 6 mm untuk plafonnya. Kenapa triplek 6 mm? Mempertimbangkan menurunnya kwalitas triplek yang beredar dipasaran sekarang ini (dulu 4 mm saja sudah cukup). Jika memakai triplek yang tipis, nanti akan terlihat bergelombang.
Kelebihan Plafon Triplek. Karena rangkanya terbuat dari kayu maka tidak perlu dikhawatirkan jika saat pemasangan intalasi listrik akan dipijak oleh instalator.
Kekurangan Plafon Triplek. Pada umumnya sambungan triplek akan kelihatan, jika anda menginginkan kesan datar tanpa sambungan akan sulit diwujudkan. Dalam beberapa waktu setelah pemasangan akan kelihatan warna kekuningan jika dicat dengan warna putih (biasanya akan cepat muncul apabila tripleknya kurang bagus)
2. Plafon Gypsum
Saat ini, plafon jenis inilah yang paling banyak digunakan. Selain mudah dalam pengerjaan dan juga ketersediaan bahan dengan harga yang lebih bervariasi. Material yang digunakan sebagai rangka untuk plafon gypsum bisa bervariasi, biasanya menggunakan metal furing dan ada juga yang memakai kayu. Penggunaan material kayu sebagai rangkanya, akan bisa menjawab kekhawatiran terhadap saat pemasangan/perbaikan instalasi listrik akan sulit karena rangka plafon gypsum tidak bisa dipijak. Namun jika rumah anda bertingkat, sebaiknya pada lantai bawah dianjurkan menggunakan rangka metal furing saja. Toh.., apabila ada perbaikan instalasi listrik, instalatornya pun tidak akan masuk dan merayap di dalam plafon tersebut.
Kelebihan Plafon Gypsum. Selain cepat dalam pengerjaan, hasilnyapun lebih rapi. Karena sambungan papan gypsum bisa dibuat tidak kelihatan sama sekali (pastikan menggunakan jasa tukang plafon yang ahli). Model atau bentuk plafonpun akan bisa diwujudkan sesuai dengan keinginan anda, karena sudah tersedia bermacam-macam les profil, motif panel papan tengah dan material pendukung lainnya. Bentuk plafon gypsum bisa dibuat berbagai bentuk, ada yang bertingkat (drop ceiling), kubah (dome) dan lain sebagainya.
Kekurangan Plafon Gypsum. Plafon ini tidak tahan air, dalam artian jika terjadi kebocoran pada atap, sifat gypsum akan menyerap air sehingga bebannya akan bertambah berat yang bisa mengakibatkan ambruk. Namun anda bisa mengantisipasinya dengan melobangi gypsum pada bagian mana yang digenangi air dan kemudian perbaiki kebocoran atap anda.
3. Plafon Kayu atau Lambersering
Lambersering adalah kayu olahan yang dibuat bentuk menjadi lembaran-lembaran ( 1 x 9 cm ) dan kemudian dikeringkan dengan oven untuk mengurangi kadar airnya agar saat pemasangan nanti tidak ada penyusutan lagi. Finishing akhir plafon lambersering lazimnya dicat impra supaya kelihatan natural (warna kayu). Biasanya digunakan untuk plafon bagian luar bangunan.
Kelebihan Plafon Lambersering. Lebih artistik dan cenderung menciptakan suasana ruangan menjadi klasik.
Kelemahan Plafon Labersering. Pengerjaan lebih sulit dan lama. Harga lebih mahal dibanding dengan plafon gypsum.
4. Plafon Metal (tin ceiling)
Material dasar dari plafon ini adalah lempengan metal tipis yang di-embos sehingga tercetak berbagai macam motif ukiran dan kemudian difinish dengan cat minyak. Untuk saat ini motif atau corak ukir pada tin ceiling sanggat kental dengan unsur klasik.
Kelebihan Plafon Metal. Anti air, anti rayap dan tahan lama.
Kekurangan Plafon Metal. Harga sangat mahal.
0 komentar:
Posting Komentar