“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu….” (Al-Hujurat: 10)
Tiada kata seindah ukhuwah atau kebersamaan. Begitu banyak cerita hikmah yang bercerita tentang indahnya ukhuwah, apalagi jika ukhuwah dilandasi karena Allah. Ketika hal itu sudah benar-benar terjadi, maka apapun masalah yang kita hadapi dalam kebersamaan pasti akan dapat diselesaikan dengan baik. Fitrah manusia ingin selalu diperhatikan, ingin selalu di nomor satukan, ingin selalu dimengerti, dipahami, didengarkan, dsb. Tidak salah ketika diri ini ingin diperhatikan atau di dengarkan. Tapi ada saatnya hal ini harus kita kesampingan, yaitu ketika kita berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain. Apalagi ketika kita sudah berkomitmen membentuk sebuah tim, otomatis kita akan berinteraksi dengan banyak orang. Dimana semakin banyak kepala tentunya semakin banyak kepentingan dan pemikiran.
Bukan hal yang mudah untuk membangun sebuah tim yang solid, tapi bukan berarti itu tidak mungkin. Ketika kepentingan dan visi tidak sejalan, otomatis misi dalam tim itu tidak akan tercapai. Senang, sedih, kecewa, marah, gembira, semangat, dan berjuta rasa akan kita dapatkan ketika kita mulai membentuk atau bekerja dalam sebuah tim. Hal ini wajar, karena memang di dalam satu tim berisi banyak kepala dan kepentingan. Yang pastinya akan penuh diwarnai perbedaan.
Bukan hal yang mustahil ketika perbedaan itu muncul akan menyebabkan perpecahan. Ketika ego masing-masing anggota sudah berbicara, maka emosi yang akan bertahta. Masalah kecil sekalipun akan menjadi masalah besar, ujung-ujungny adalah saling menyalahkan.
Tapi hal ini bisa kita hindari jika semuanya kembali mengingat visi utama qt membuat sebuah tim. Coba masing-masng pihak bertanya, untuk apa saya dsini ?? untuk apa saya bergabung dg tim ini ?? apa tujuan akhir dari tim ini ??
Prinsip seorang muslim, dimanapun dia berada atau dia beraktifitas selalu berlandaskan karena-Nya. Masalah apapun yang dihadapi selalu dikembalikan kepada sang pemberi masalah yaitu Allah SWT. Karena tidak ada masalah yang tidak ada solusinya, hanya terkadang diri kita sendiri yang menyebabkan solusi itu tertutup oleh ego kita sendiri.
Begitupun dalam sebuah tim,
Tiada kata seindah ukhuwah atau kebersamaan. Begitu banyak cerita hikmah yang bercerita tentang indahnya ukhuwah, apalagi jika ukhuwah dilandasi karena Allah. Ketika hal itu sudah benar-benar terjadi, maka apapun masalah yang kita hadapi dalam kebersamaan pasti akan dapat diselesaikan dengan baik. Fitrah manusia ingin selalu diperhatikan, ingin selalu di nomor satukan, ingin selalu dimengerti, dipahami, didengarkan, dsb. Tidak salah ketika diri ini ingin diperhatikan atau di dengarkan. Tapi ada saatnya hal ini harus kita kesampingan, yaitu ketika kita berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain. Apalagi ketika kita sudah berkomitmen membentuk sebuah tim, otomatis kita akan berinteraksi dengan banyak orang. Dimana semakin banyak kepala tentunya semakin banyak kepentingan dan pemikiran.
Bukan hal yang mudah untuk membangun sebuah tim yang solid, tapi bukan berarti itu tidak mungkin. Ketika kepentingan dan visi tidak sejalan, otomatis misi dalam tim itu tidak akan tercapai. Senang, sedih, kecewa, marah, gembira, semangat, dan berjuta rasa akan kita dapatkan ketika kita mulai membentuk atau bekerja dalam sebuah tim. Hal ini wajar, karena memang di dalam satu tim berisi banyak kepala dan kepentingan. Yang pastinya akan penuh diwarnai perbedaan.
Bukan hal yang mustahil ketika perbedaan itu muncul akan menyebabkan perpecahan. Ketika ego masing-masing anggota sudah berbicara, maka emosi yang akan bertahta. Masalah kecil sekalipun akan menjadi masalah besar, ujung-ujungny adalah saling menyalahkan.
Tapi hal ini bisa kita hindari jika semuanya kembali mengingat visi utama qt membuat sebuah tim. Coba masing-masng pihak bertanya, untuk apa saya dsini ?? untuk apa saya bergabung dg tim ini ?? apa tujuan akhir dari tim ini ??
Prinsip seorang muslim, dimanapun dia berada atau dia beraktifitas selalu berlandaskan karena-Nya. Masalah apapun yang dihadapi selalu dikembalikan kepada sang pemberi masalah yaitu Allah SWT. Karena tidak ada masalah yang tidak ada solusinya, hanya terkadang diri kita sendiri yang menyebabkan solusi itu tertutup oleh ego kita sendiri.
Begitupun dalam sebuah tim,
0 komentar:
Posting Komentar