JAKARTA: Sedikitnya 35 penerima beasiswa wirausaha mengaku persoalan pola pikir (mindset) menjadi penghambat untuk memulai usaha. Karena itu beasiswa yang dilengkapi dengan pelatihan, konsultasi, mentoring dan bantuan pemasaran sangat bermanfaat bagi mereka.
"Kebanyakan beasiswa yang ditujukan pada mahasiswa umumnya mengutamakan nilai Indeks Prestasi (IP) tinggi, penerima dari golongan keluarga prasejarhtera dan persyaratan lainnya. Namun beasiswa wirausaha yang kami terima dari Mien R Uno Foundation (MRUF) tidak membebani kami dengan persyaratan akademik dan status keluarga seperti itu,” kata Dewi Uli, mahasiswa Universitas Andalas, salah satu penerima beasiswa, hari ini.
Usai lolos seleksi sebagai penerima beasiswa wirausaha MRUF, Dewi dan temannya langsung mendapat pelatihan entrepreneurship selama 3 hari di Cipanas, dilanjutkan dengan pembekalan karakter bagi calon entrepreneur oleh Mien R Uno, pakar kepribadian yang menjadi pendiri yayasan ini.
"Kami merasa beruntung menerima jenis beasiswa wirausaha ini karena bukan sekadar menerima fasilitas pembiayaan tapi juga pelatihan, konsultasi, mentoring dan bantuan pemasaran. Teman di kampus yang mendapat beasiswa dari pemerintah dan swasta mengatakan mereka umumnya hanya menerima dana," tambah Dewi yang tengah merintis bisnis online shop.
Penerima beasiswa wirausaha berasal dari IPB, ITB, ITS, UGM, Unand, Unpad dan UI yang menerima Rp400.000 per bulan selama setahun. MRUF bekerja sama dengan Kelompok Salemba Enam (KSE) yang membiayai program beasiswa dan mengutamakan calon entrepreneur yang kreatif dan inovatif bukan melihat nilai akademik tinggi semata.
Tasriandy, mahasiswa dari kampus yang sama mengatakan hal yang senada karena dia yang sudah memiliki usaha kripik ikan, kripik rebung dan kripik daun singkong langsung mendapat bimbingan untuk mengembangkan usahanya.
"Dari entrepreneur Camp yang difasilitasi Young Entrepreneur Academy selama tiga hari pada pekan lalu, saya langsung semangat pulang ke Padang akan menambah variasi produk keripik karena kalau berwirausaha kita harus kreatif dan inovatif. Satu hal yang sangat bermanfaat bagi saya adalah tidak takut gagal lagi,” katanya.
Mien R Uno, pendiri yayasan didampingi Indra Uno sebagai Ketua Yayasan MRUF mengatakan para penerima beasiswa umumnya sudah memiliki usaha atau pernah punya usaha namun gagal.
"Mereka ada yang bisnis kuliner, jualan kue risoles, kripik, bisnis event organizer dan lainnya. Di Hari Pendidikan Nasional kemarin kami membekali mereka pula dengan pendidikan karakter karena modal utama jadi pengusaha sebenarnya harus punya karakter yang bagus," katanya.
Tahun sebelumnya, kata Indra Uno, MRUF juga telah memberikan beasiswa wirausaha kepada 33 mahasiswa dari berbagai kampus. Dari program tahun lalu jumlah peserta yang memiliki usaha baru mencapai 21%. Sedangkan peserta yang mampu meningkatkan usahanya mencapai 30,9%.
Untuk peserta tahun lalu, pihaknya juga membantu pemasaran dengan mengikutsertakan peserta pada pameran-pameran, melakukan pemagangan di UKM yang sudah berjalan dengan baik atau bahkan mereka ditantang untuk menjadi pendamping usaha mikro dalam hal manajemen karena sebagai mahasiswa mereka memiliki bekal ilmu pengetahuan yang lebih baik dari masyarakat yang terjun menjadi pedagang kaki lima dan usaha rumahan lainnya.
"Program sebenarnya sudah berjalan tahun ke tiga, tetapi tahun pertama kami anggap masih uji coba. Dari 33 mahasiswa penerima beasiswa tahun 2010, muncul enam usaha baru sementara yang sudah mengikuti program melaporkan omzet penjualannya meningkat 30%. Hanya 1% yang tidak berani berwirausaha,” tambah Nanang Suryanto, Direktur Eksekutif MRUF.
Yayasan yang pendiriannya diprakarsai Razif H Uno ini memang focus pada pembinaan generasi muda terutama mahasiswa dan para wirausaha muda sektor mikro. Dibantu oleh Indra dan Sandy S Uno, tahun depan yayasan akan menyasar perguruan tinggi negri ataupun swasta dari kampus-kampus yang kurang beruntung dengan kucuran beasiswa terutama dari pemerintah.
“Kami akui PTN papan atas memang sudah banyak dibanjiri dengan beragam beasiswa dari Kemendiknas maupun CSR pihak swasta karena itu kami akan bantu kampus-kampus berkualitas namun kurang mendapat pendanaan. Tujuan kami berkontribusi untuk menciptakan masyarakat mandiri karena itu semua pihak harusnya bisa ikut mendukung langkah-langkah kami ini,” ujar Nanang. (ra)
sumber : http://www.bisnis.com/ekonomi/mikro-ukm/22380-pola-pikir-berwirausaha-belum-berkembang
Rabu, 04 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar